Meningkatkan Bakat Menulis di Kalangan Pustakawan

Menulis merupakan salah satu bentuk menuangkan isi gagasan pikiran untuk mengeksplorasi kemampuan yang ada pada diri setiap orang. Menulis dapat dituangkan berdasar profesi, pengalaman, bidang  keilmuan, keahlian, dan lain-lain. Menulis dapat dilakukan dengan mudah jika sesuai dengan kriteria masing-masing individu. Contohnya seorang pustakawan dapat menulis karya yang berkaitan dengan perpustakaan dan kepustakawanan.
Pada era sekarang pustakawan bukan hanya sekedar mengelola dan menyediakan informasi. Seorang pustakawan dapat meningkatkan kemampuan menulisnya dengan menulis karya-karya tentang perpustakaan. Karya-karya tersebut akan lebih baik lagi jika sesuai dengan kebutuhan perpustakaan pada saat itu. Kegiatan menulis bagi pustakawan dapat dimulai dari menulis hal-hal kecil tentang perpustakaan, seperti membuat artikel-artikel tentang perpustakaan kemudian dapat dipos ke blog atau dikirimkan ke surat kabar atau majalah-majalah. Apabila hal-hal kecil tersebut sering dilakukan maka pustakawan dapat mengembangkan lagi ke tingkat yang lebih tinggi. Seorang pustakawan dapat menulis buku tentang perpustakaan, hal tersebut merupakan salah satu bentuk produktivitas seorang pustakawan. Kegiatan produktif dengan cara menulis tersebut dapat meningkatkan bakat menulis para pustakawan.
Selain menulis tentang buku-buku tentang perpustakaan, pustakawan juga dapat membuat hal-hal yang berhubungan dengan kegiatan di perpustakaan. Contohnya pada kegiatan layanan referensi seorang pemustaka suatu saat akan memberikan pertanyaan mengenai informasi tentang koleksi referensi. Oleh karena itu pustakawan perlu menyusun buku-buku yang berkaitan dengan petunjuk-petunjuk untuk dapat menjawab pertanyaan pemustaka. Pemustaka tentunya dapat membuat buku bibliografi, indeks, direktori, dan lain-lain guna memenuhi kebutuhan mengenai layanan di perpustakaan, kemudian buku-buku yang telah disusun tersebut dapat di terbitkan ke publik. Kegiatan membuat buku tersebut secara langsung akan berkaitan dengan kegiatan menulis.
Menulis dapat dijadikan tolak ukur kualitas seorang pustakawan. Menulis juga membuat seorang pustakawan tertantang untuk mengembangkan diri dan tidak akan lagi minder dengan profesinya. Apalagi dengan menulis akan meningkatkan angka kredit poin bagi seorang pustakawan, hal ini akan membuat pustakawan untuk lebih semangat menulis. Hal ini juga dapat membuktikan bahwa pustakawan bukan hanya pekerja pasif yang kerjanya hanya menjaga buku, tapi pustakawan juga bisa lebih produktif dalam hal menulis. Jadi pustakawan tidak boleh menyia-nyiakan keterampilan menulisnya, karena pada hakekatnya pustakawan berkaitan erat dengan dunia buku.
-Lilin S.-

Komentar

Postingan populer dari blog ini

METODE PENGADAAN BAHAN PUSTAKA DI PERPUSTAKAAN

PENGEMBANGAN PERPUSTAKAAN SEBAGAI SALAH SATU WUJUD FIVE LAWS OF LIBRARY (RANGANATHAN)

Berliterasi Mulai dari Diri Sendiri